Sabtu, 23 April 2016

Puisi Lama



Dalam tata sastra Indonesia, kita telah mengenal adanya puisi baru dan puisi lama. Puisi lama jelas merupakan puisi yang lazim lahir dan muncul sejak zaman dahulu serta telah digunakan sejak jaman - jaman kerajaan. Puisi lama telah menjadi warisan kebudayaan Indonesia dan seringkali digunakan untuk upacara - upacara adat khususnya pantun yang di gunakan ketika adanya pernikahan.
Dalam khasanah sastra Indonesia, pengertian puisi lama adalah puisi yang terikat dengan rima, atau jumlah baris yang kemudian padat makna. Rima sendiri merupakan bunyi akhiran yang tersusun. Untuk pantun misalnya biasanya memiliki rima AB, AB dan memiliki jumlah baris yaitu empat. Adapun contoh puisi lama beserta jenis - jenisnya dapat anda pelajari di bawah ini.

Aturan  Puisi Lama

    Terikat dengan jumlah baris, apakah 2, 4 atau lebih
    Terikat dengan jumlah suku kata
    Terikat dengan rima
    Terikat aturan jumlah baris pada satu bait
    Terikat dengan irama

Ciri - Ciri Puisi Lama

    Puisi kerakyatan yang biasanya tidak dikenal siapa pengarangnya atau anonim
    Tidak seperti puisi baru, puisi lama tersebar secara lisan sehingga masuk kedalam jenis sastra lisan
    Tidak sebebas puisi baru yang sering mengabaikan aturan - aturan, puisi lama terikat pada aturan - aturan
    seperti persajakan, jumlah suku kata dan lain - lain.

Macam - Macam Puisi Lama

1.      Pantun
Pantun merupakan puisi lama yang memiliki jumlah baris 4 dan terdiri dari 2 baris pertama sampiran dan dua baris terakhir isi.

Ciri - Ciri Pantun :
        Memiliki empat baris
        Memiliki rima atau persajakan abab
        Jumlah suku kata tiap baris adalah 8-12
        Dua baris pertama adalah sampiran dan dua baris kedua adalah isi


Contoh Pantun

    Jika ada mawar di padang
    Kupetik ditengah malam
    Wahai putri berwajah terang
    Cintamu Membuatku Tenggelam

2.      Mantra
Mantra adalah sejenis puisi tua yang keberadaannya dianggap memiliki kekuatan gaib sebagaimana doa. Pada mulanya mantra bukan bagian dari karya sastra, melainkan bagian dari adat atau kepercayaan. Tetapi, setelah mengalami penelitian mantra memiliki ciri umum sebuah karya sastra.


    Ciri – ciri Mantra :

        Memiliki rima abc abc, abcde, abcde
        Dipercaya memiliki kekuatan ghaib
        Bersifat misterius
        Adanya metafora
        Adanya perulangan
        Bersifat Esoferik


    Contoh :
    Manunggaling Kawula Gusti
    Ya Murubing Bumi
    Sirku Sir Sang Hyang Widi
    Kinasih kang asih
    
3.      Karmina
Karmina adalah jenis pantun pendek yang hanya terdiri dari dua baris. Baris pertama merupakan sampiran, sementara baris kedua merupakan isi. Dalam budaya Betawi, karmina sangat dikenal sebagai pantun pendek yang sering digunakan dan disajikan dalam acara-acara penting, seperti lamaran, pernikahan, pesta budaya, dll.

Ciri - ciri Karmina :

    Terdiri dari dua baris
    Memiliki rima AA, atau BB
    Tema bersifat epik atau kepahlawanan
    Tidak ada sampiran melainkan semuanya adalah isi
    Setiap frasa ditandai dengan koma dan diakhiri dengan titik


Contoh :
Lukamu adalah lukaku, Ditahan di Dalam Kalbu
Tetaplah maju, meski tak tahu yang dituju

4.  Seloka
Seloka adalah jenis puisi melayu klasik yang mempunyai bentuk mirip pantun dan mengandung senda gurau, kejenakaan, sindirian, bahkan ejekan. Kata “seloka” diambil dari bahasa Sansekerta, yang berarti bahasa terkait yang bentuk maupun peranannya mirip seperti pantun. Seloka biasanya ditulis dalam empat baris, tetapi ada juga yan ditulis lebih dari empat baris.


Contoh :
Nafas Kambing di Padang Senja
Dibawa gerobak buntung
Sungguh indah pandangan syurga
Wahai engkau wanita berkerudung

5. Gurindam
Gurindam adalah  puisi yang  lama yang berisikan 2 baris tap bait, bersajak atau memiliki rima a-a-a-a, sementara isinya nasihat


Ciri-ciri gurindam :

Kurang pikir kurang siasat (a)
Tentu dirimu akan tersesat (a)
Barang siapa tinggalkan sembahyang ( b )
Bagai rumah tiada bertiang ( b )
Jika suami tiada berhati lurus ( c )
Istri pun kelak menjadi kurus ( c )


Contoh gurindam:

1. Barang siapa tiada memegang agama
    Sekali-kali tiada boleh dibilangkan nama

2. Tahu pekerjaan tidak baik, tetapi dikerjakan
    Bukannya manusia, itulah setan.

 6. Syair
Syair adalah puisi yang bersumber dari Arab dengan ciri tiap bait 4 baris, bersajak a-a-a-a, berisi nasihat atau cerita


Ciri-ciri syair :

Ø Terdiri dari 4 baris
Ø Berirama aaaa
Ø Keempat baris tersebut mengandung arti atau maksud penyair


Contoh :
Pada zaman dahulu kala (a)
Tersebutlah sebuah cerita (a)
Sebuah negeri yang aman sentosa (a)
Dipimpin sang raja nan bijaksana (a)

7. Talibun
Talibun adalah sejenis pantun namun memiliki jumlah baris yang genap seperti 6, 8, 10 dst.


Ciri-ciri:

    Jumlah barisnya lebih dari empat baris, tetapi harus genap misalnya 6, 8, 10 dan seterusnya.
    Jika satu bait berisi enam baris, susunannya tiga sampiran dan tiga isi.
    Jika satu bait berisi delapan baris, susunannya empat sampiran dan empat isi.
    Apabila enam baris sajaknya a – b – c – a – b – c.
    Bila terdiri dari delapan baris, sajaknya a – b – c – d – a – b – c – d


Contoh :

Jauh dimata Jangan di Pandang
Jauh Dihati jangan di Sakiti
Jauh DI badan jangan di sentuh
Kalau dosa terus di tambang
Walau mati itu pasti
Tanda hatimu rapuh





Referensi :
http://www.bahasaindonesiaku.net/2015/09/jenis-jenis-puisi-lama-dan-pengertian-lengkap.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar