Paragraf adalah rangkaian beberapa kalimat yang
saling terjalin dan mengandung sebuah gagasan atau topik utama yang sedang
dibahas di dalamnya. Ada beberapa jenis paragraf di dalam bahasa Indonesia, berdasarkan
bentuknya paragraph dibedakan menjadi paragraph deduktif, induktif, dan
campuran.
1. Paragraf Deduktif
Paragraf
deduktif adalah suatu paragraf yang kalimat utamanya terletak di awal Paragraf.
Paragraf ini diawali dengan pernyataan yang bersifat umum dan kemudian
dilengkapi dengan penjelasan-penjelasan khusus yang berupa contoh-contoh,
rincian khusus, bukti-bukti dan lain-lain. Karena Paragraf deduktif
dikembangkan dari suatu pernyataan umum, maka pola kalimatnya adalah dari umum
ke khusus.
Ciri-ciri
kalimat deduktif:
a.
Kalimat utama berada di awal paragraf.
b.
Kalimat disusun dari pernyataan umum yang kemudian disusul dengan
penjelasan-penjelasan.
Pola
Paragraf deduktif:
Umum,
Khusus,
Khusus,
Khusus.
Contoh
Paragraf deduktif:
Handphone
sangat berguna bagi kehidupan manusia. Perangkat komunikasi ini bisa menjadi
alat komunikasi yang sangat efektif. Mereka bisa menghubungkan dua orang atau
lebih meski terlampau jarak yang sangat jauh dan bahkan dengan waktu yang
sangat cepat. Disamping sebagai alat komunikasi, handphone juga bisa menjadi
alat bantu serba guna. Dewasa ini handphone telah dibuat dengan menambahkan
fitur – fitur yang bermanfaat bagi kehidupan manusia misalnya Google map,
kalkulator, penyimpan photo, memo, dan lain – lain. Fitur – fitur tersebut bisa
membantu manusia memudahkan pekerjaannya. Contohnya adalah jika manusia tersesat,
mereka bisa menggunakan aplikasi Google map di handphone miliknya.
Pengembangan
pikiran
Paragraf
di atas dikembangkan dengan cara pola deduksi, berikut adalah penjelasannya.
Handphone
sangat berguna . . . (Umum / gagasan utama)
Perangkat
komunikasi ini . . . (Khusus
/ Pendukung utama 1)
Mereka
bisa menghubungkan . . (Khusus / Pendukung tambahan 1)
Disamping
sebagai alat . . . (Khusus / Pendukung utama 2)
Dewasa
ini handphone telah . . . (Khusus
/ Pendukung tambahan 2.1)
Fitur
– fitur tersebut bisa . . . (Khusus / Pendukung tambahan 2.2)
Contohnya
adalah jika manusia, . . . (Khusus / Pendukung tambahan 2.3)
Catatan:
Umum
/ Gagasan utama = Topik pembahasan
Pendukung
utama = Kalimat pendukung
gagasan utama
Pendukung
tambahan = Kalimat pendukung
gagasan pendukung
2. Paragraf Induktif
Kalimat
utama paragraf induktf terletak pada bagian akhir Paragraf. Paragraf ini
diawali dengan kalimat-kalimat penjelas yang berupa fakta, contoh-contoh,
rincian khusus maupun bukti-bukti yang
kemudia disimpulkan atau digeneralisasikan ke dalam satu kalimat pada akhir
Paragraf. Paragraf Induktif dikembangkan dari pola khusus ke umum.
Ciri-ciri
kaliamat Induktif
a.
Diawali dengan penjelasan-penjelasan khusus.
b.
Kemudian, digeneralisasikan menjadi sebuah kesimpulan berdasarkan
penjelasan-penjelasan khusus.
c.
Kesimpulan yang merupakan kalimat utama terdapat di akhir Paragraf.
Pola
Kalimat Induktif
Khusus,
Khusus,
Khusus,
Umum.
Contoh
Paragraf Induktif:
Paragraf
Induktif terdiri dari beberapa jenis yaitu
a.
Generalisasi
Setelah
ujian anak-anak di periksa, ternyata nilai mereka beragam. Sebnyak 20 siswa
nilainya melebihi standar kelulusan. 10 siswa mendapat nilai tepat pada standar
kelulusan, dan tidak ada seorangpun yang mendapat nilai dibawah standar. Bisa
dikatakan kegiatan belajar di kelas ini cukup berhasil.
b.
Analogi
Belajar
di masa tua membutuhkan usaha yang ekstra karenakan daya tangkap yang dimiliki
pada masa ini sudah sangat berkurang. Bahkan motivasi yang dimiliki juga sudah
melemah karena terlalu banyaknya pikiran yang mengagngu. Itulah mengapa
dikatakan belajar di waktu tua seperti melukis di atas air.
c.
Sebab-akibat
Saat
ini kita sudah memasuki musim penghujan. Banyak sampah yang menumpuk akibat
kita erring membuang sampah sembarangan. Terlebih lagi, mendangkalnya permukaan
saat ini. Oleh karena itu, tidak mengherankan banjir selalu datang setiap hari.
d.
Perbandingan
Andi
suka menolong setiap orang. Dia selalu ramah kepada siapapun. Tidak seperti
adiknya Anto yang suka menjahili orang. Anto terkanal karena kenakalannya
daripada prestasinya. Itulah mengapa kedua saudara ini mendapat perlakuan beda
dari teman-temanya.
3. Paragraf Campuran
Paragraf
campuran adalah paragraf yang diawali dengan mengemukakan kalimat utama
kemudian di dukung oleh kalimat-kalimat penjelas dan diakhiri oleh kesimpulan
pada bagian akhir Paragraf. Dengan kata lain Paragraf ini memiliki 2 kalimat
utama.
Ciri-ciri
Paragraf campuran:
a.
Memiliki kalimat utama pada awal Paragraf dan kemudian ditekankan kembali pada
akhir paragrapah.
b.
Adanya pengulangan atau variasi pada beberapa kata kunci atau keyword pada awal
dan akhir paragraf.
Pola
Paragraf campuran:
Umum,
Khusus,
Khusus,
Umum.
Contoh:
Kebijakan
pemerintah dengan menaikkan harga BBM sangat menyusahkan rakyat. Banyak rakyat
yang hidupnya menjadi sengsara karena harga – harga bahan pokok turut mengalami
kenaikan. Padahal gaji mereka tetap, sehingga pengeluaran mereka menjadi
bertambah. Bahkan kesulitan tidak hanya terjadi pada pemenuhan barang kebutuhan
pokok, tetapi juga ikut berimbas pada tarif – tarif atau biaya lainnya seperti,
tarif angkot, air, listrik, dan lain – lain. Contohnya, akibat dari kenaikan
tarif, pengeluaran mereka juga harus bertambah. Oleh karena itu, kebijakan ini
sangat tidak mendukung rakyat kecil.
Pengembangan
gagasan
Kebijakan
pemerintah dengan menaikkan . . . (Umum / Gagasan utama)
Banyak
rakyat yang hidupnya menjadi . . .
(Khusus / Pendukung utama 1)
Padahal
gaji mereka tetap, sehingga . . .
(Khusus / Pendukung
tambahan 1)
Bahkan
kesulitan tidak hanya terjadi pada . . .
(Khusus / Pendukung utama 2)
Contohnya,
akibat dari kenaikan tarif, . . .
(Khusus/ Pendukung tambahan
2)
Oleh
karena itu, kebijakan ini sangat tidak . . .
(Umum / Kesimpulan)
Referensi
:
http://www.prbahasaindonesia.com/2015/05/pengertian-beserta-contoh-paragraf-deduktif-induktif-dan-campuran-lengkap.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar