Minggu, 12 Juni 2016

Silogisme



Silogisme adalah jenis penalaran deduksi secara tidak langsung. Silogisme merupakan penemuan terbesar dari ahli filsafat terkenal, Aristoteles. Dalam pengertian umum, silogisme adalah suatu argument deduktif yang terdiri dari dua premis dan satu kesimpulan. Silogisme adalah setiap penyimpulan tidak langsung, yang dari dua proposisi (premis-premis) disimpulkan suatu proposisi baru (kesimpulan). Premis yang pertama disebut premis umum (premis mayor) dan premis yang kedua disebut premis khusus (premis minor). Kesimpulan itu berhubungan erat sekali dengan premis-premis yang ada. Jika premis-premisnya benar maka kesimpulannya juga benar.

Dalam penerapannya, ada tiga jenis silogisme, yaitu silogisme kategoris, silogisme hipotesis, dan silogisme alternatif. Silogisme kategoris adalah silogisme yang terdiri dari tiga proposisi (premis) kategoris. Contoh silogisme kategoris:
  • Semua manusia adalah makhluk berakal budi (premis mayor)
  • Afdan adalah manusia (premis minor)
  • Jadi, Afdan adalah makhluk berakal budi (kesimpulan)
Silogisme hipotesis adalah silogisme yang premis mayornya berupa keputusan hipotesis dan premis minornya merupakan pernyataan kategoris. Contoh silogisme hipotesis:
  • Jika hari ini tidak hujan, saya akan ke rumah paman (premis mayor)
  • Hari ini tidak hujan (premis minor)
  • Maka, saya akan kerumah paman (kesimpulan).
Silogisme alternatif adalah silogisme yang premis mayornya premis alternatif, premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya, dan kesimpulannya menolak alternatif yang lain. Contoh silogisme alternatif:
  • Kakek berada di Bantaeng atau Makassar (premis mayor)
  • Kakek berada di Bantaeng (premis minor)
  • Jadi, kakek tidak berada di Makassar (kesimpulan)







Referensi:
Maran, R Raga. (2007). Pengantar Logika. Jakarta: PT Grasindo
http://www.pengertianahli.com/2014/07/pengertian-silogisme-contoh-silogisme.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar