Minggu, 15 Maret 2015

Peran Komunikasi dalam Organisasi


Ø  Pengertian dan Arti Penting Komunikasi
    Secara luas komunikasi adalah setiap bentuk tingkah laku seseorang baik verbal naupun nonverbal yang ditanggapi oleh orang lain. Komunikasi mencakup pengertian yang lebih luas dari sekedar wawancara. Setiap bentuk tingkah laku mengungkapkan pesan tertentu, sehingga juga merupakan sebentuk komunikasi (Johnson, 1981).
   Secara sempit komunikasi diartikan sebagai pesan yang dikirim seseorang kepada satu atau lebih penerima dengan maksud sadar untuk mempengaruhi tingkah laku si penerima. Dalam bentuk komunikasi, setidaknya dua orang saling mengirimkan lambang – lambang yang memiliki makna tertentu. Lambang – lambang tersebut bisa bersifat verbal berupa kata – kata, atau bersifat nonverbal berupa ekspresi atau ungkapan tertentu dalam gerak tubuh (Johnson, 1981). 


     Ada tiga pengertian utama komunikasi yang digolongkan menjadi 3 bagian, yaitu :
1.   Pengertian secara etimologis, komunikasi dipelajari menurut asal – usul kata, yaitu komunikasi       berasal dari bahasa Latin ‘communicatio dan perkataan ini bersumber pada kata ‘comminis yang berarti sama makna mengenai sesuatu hal yang dikomunikasikan.
2.  Pengertian secara terminologis, komunikasi berarti proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain.\
3.     Pengertian secara paradigmatis, komunikasi berarti pola yang meliputi sejumlah komponen berkorelasi satu sama lain secara fungsional untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Sumber :
Dr. A. Supratiknya, Komunikasi Antar Pribadi, Yogyakarta, Kanisius, 2008.
Drs. Tommy Suprapto, M.S. , Pengantar Teori dan Manajemen Komunikasi, Yogyakarta, MedPress, 2009.

Ø    Jenis dan Proses Komunikasi

Jenis – jenis komunikasi :

1.      Komunikasi Intrapribadi
    Komunikasi intrapribadi (Intrapersonal Communication) adalah komunikasi dengan diri sendiri, baik kita sadari atau tidak. Misalnya berfikir.
2.      Komunikasi Antarpribadi
Komunikasi antarpribadi (Interpersonal Communication) adalah komunikasi antara orang - orang secara tatap muka, yang memungkinkan respon verbal maupun nonverbal berlangsung secara langsung. Bentuk khusus komunikasi antarpribadi ini adalah komunikasi diadik (dyadic communication) yang hanya melibatkan dua individu, misalnya suami- istri, dua sejawat, guru - murid. Ciri - ciri komunikasi diadik adalah pihak- pihak yang berkomunikasi berada dalam jarak yang dekat dan pihak - pihak yang berkomunikasi mengirim dan menerima pesan secara langsung dan simultan.

3.      Komunikasi Kelompok Kecil
Komunikasi kelompok merujuk pada komunikasi yang dilakukan sekelompok kecil orang (small-group communication). Kelompok sendiri merupakan sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama, yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, saling mengenal satu sama lain dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut. Komunikasi antarpribadi berlaku dalam komunikasi kelompok.
4.      Komunikasi Publik
Komunikasi publik adalah komunikasi antara seorang pembicara dengan sejumlah orang (khalayak) yang tidak bisa dikenali satu persatu. Komunikasi publik meliputi ceramah, pidato, kuliah, tabligh akbar dan lain-lain. Ciri - ciri komunikasi publik adalah berlangsung lebih formal, menuntut persiapan pesan yang cermat, menuntut kemampuan menghadapi sejumlah besar orang,  komunikasi cenderung pasif,  terjadi di tempat umum yang dihadiri sejumlah orang, merupakan peristiwa yang direncanakan dan ada orang-orang yang ditunjuk secara khusus melakukan fungsi - fungsi tertentu. 
5.      Komunikasi Organisasi
Komunikasi organisasi (organizational communication) terjadi dalam suatu organisasi, bersifat formal dan informal, dan berlangsung dalam jaringan yang lebih besar dari komunikasi kelompok. Komunikasi organisasi juga melibatkan komunikasi diadik, komunikasi antarpribadi dan komunikasi publik tergantung kebutuhan.
6.      Komunikasi Massa
Komunikasi massa (mass communication) adalah komunikasi yang menggunakan media massa cetak maupun elektronik yang dikelola sebuah lembaga atau orang yang dilembagakan yang ditujukan kepada sejumlah besar orang yang tersebar, anonim dan heterogen. Pesan - pesannya bersifat umum, disampaikan secara serentak, cepat dan selintas.

Proses Komunikasi
Terdapat tujuh komponen dalam proses komunikasi menurut Robbins dan De Cenzo, yaitu :
1.      Penyampai atau sumber komunikasi
Komponen ini merujuk individu ataupun kumpulan individu yang mengambil inisiatif memulakan proses komunikasi.
2.      Encoding
Merujuk proses dimana penyampai ataupun pemula komunikasi menukar maklumat, ide, perasaan, arahan ataupun simbol – simbol yang dipahami oleh audiens.
3.      Saluran komunikasi
Adalah bahan atau peralatan yang digunakan untuk menyalurkan pesan yang ingin disampaikan oleh pemula komunikasi.
4.      Decoding
Proses dimana penerima komunikasi atau audiens mencoba mengubah makna atau pesan komunikasi tersebut sehingga dipahami oleh audiens.
5.      Penerima Maklumat
Penerima maklumat atau dikenal sebagai audiens adalah individu atau beberapa orang yang menjadi sasaran maklumat dalam penyampai komunikasi.
6.      Penyandian Balik
Ialah segala bentuk tindakan yang diambil oleh penerima yang berkomunikasi dengan pemula komunikasi ataupun penyampai.
7.      Gangguan
Halangan  dalam proses komunikasi
Sumber :
Asri, Peran Komunikasi  dalam Organisasi, https://duniatugasasri.wordpress.com/2013/06/11/pengertian-dan-arti-penting-komunikasi/,  15 – 03 – 2015, 07.55
Dr. Ibrahim Elfky, Terapi Komunikasi Efektif, Jakarta, Penerbit Hikmah (PT Mizan Publika),  2000


Ø      Komunikasi Efektif
Komunikasi dikatakan efektif bila anggota mampu memberikan informasi kepada kelompok mengenai suatu program secara selektif atau mengurangi kesimpangan informasi. Efektivitas dalam kelompok dapat dlihat dari aspek produktivitas, moral dan kepuasan para anggotanya. Produktivitas kelompok dapat dilihat dari keberhasilan mencapai tujuan kelompok, sedangkan moral dapat diamati dari semangat para dan sikap para anggotanya dan kepuasan anggota dapat dilihat dari keberhasilan anggotanya mencapai tujuan pribadinya.

Sumber :
Wiryanto, Pengantar Ilmu Komunikasi,  Jakarta, PT Grasindo, 2008.

Ø     Implikasi Manajerial
Manajer yang efektif mengetahui peran ganda yang melekat pada pekerjaan mereka maupun keahlian yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan tersebut. Hanya sedikit manajer yang memiliki keahlian sama kuat di semua bidang. Bagaimanapun sangat berguna bagi manajer untuk memahami kekuatan dan kelemahan mereka sendiri dan menggunakan pemahaman ini untuk memanfaatkan kekuatan mereka dan juga bekerja untuk mengatasi kelemahan mereka.  Sebagai contoh, seorang manajer dengan keahlian manajemen waktu yang lemah mungkin akan merasa perlu untuk mempekerjakan seorang asisten yang efektif untuk membantu menyusun jadwal yang efisien, sementara seorang manajer dengan keahlian pengambilan keputusan yang lemah dapat menggunakan kelompok pengambil keputusan kapan pun memungkinkan untuk membantunya menggunakan keahlian orang lain.

Sumber :

Griffin,Ricky , Manajemen, Jakarta, Erlangga, 2004

Tidak ada komentar:

Posting Komentar