Kata ulang merupakan bentuk kata jadian yang
terbentuk akibat diulangnya suatu kata sehingga menimbulkan perubahan arti.
Kata ulang terdiri atas kata ulang murni (dwilingga), kata ulang berimbuhan,
kata ulang dwipurwa dan kata ulang berubah bunyi.
Kata ulang murni (dwilingga) merupakan bentuk
pengulangan kata dasar. Contoh :
1. Ditengok saja ke sana Rudi, kalau – kalau Pak Diran sakit.
2. Kemarin, Pak Diran kelihatannya masih sehat – sehat saja kok.
Kata
ulang berimbuhan merupakan bentuk pengulangan kata dasar yang telah mendapat
imbuhan, baik awalan, akhiran maupun sisipan. Contoh :
1. Tanam – tanaman di rumahku mulai merunduk layu, meski dia
merawatnya.
2. Dia lebh suka duduk berlama – lama.
Kata
ulang dwipurwa merupakan bentuk pengulangan pada suku pertama suatu kata dasar.
Contoh :
1. Dia lebih suka duduk berlama – lama mengagumi kehijauan dedaunan.
2. Bahkan, tetangga
rumahku sering bilang soal suburnya tanaman.
Kata
ulang berubah bunyi merupakan bentuk pengulangan kata dasar yang telah berubah
bunyi. Contoh :
1. Seminggu ini saya pontang – panting mencarinya.
Referensi
:
Warsidi,
Edi dan Farika. 2008. Bahasa Indonesia Membuatku Cerdas. Bogor : PT Ghalia
Indonesia Printing
Tidak ada komentar:
Posting Komentar