Membaca puisi termasuk pada kegiatan membaca nyaring
untuk kepentingan seni. Ketika membaca puisi, si pembaca dituntut tidak hanya
menyaringkan suaranya, tetapi juga perlu memerhatikan lafal, intonasi dan
ekspresi. Tujuannya agar dapat membaca puisi dengan penuh perasaan sesuai
dengan pesan dari puisi itu.
Ketika puisi dibacakan, suara harus terdengar keras.
Latihan dengan melafalkan kata akan membantu melancarkan pengucapan kata.
Selain melafalkan, juga harus berlatih membaca kalimat dengan intonasi yang
tepat. Ada hal yang penting yang dapat dilakukan sebelum membaca puisi. Kamu
boleh membubuhkan tanda jeda untuk memperjelas makna dan mengatur naik turunnya
napas.
Perhatikan contoh tanda jeda berikut :
/ = bacaan berhenti sebentar
// = bacaan berhenti agak lama
/ =
bacaan berhenti
Contoh
puisi :
Alangkah
elok warnamu/
Terbang
diantara bunga – bunga/
Mencari
madu//
Kadang
kulihat engkau berayun/
Di
tangkai dan daun – daun/
Atau
berkejaran bersama kawanmu//
Kupu
– kupu/
Alangkah
senang aku melihatmu/
Dapatkah
aku memiliki sayap indah/
Seperti
sayapmu/
Karya
Sigit B.K.
Referensi
:
Warsidi,
Edi dan Farika. 2008. Bahasa Indonesia Membuatku Cerdas. Bogor : PT Ghalia
Indonesia Printing
Tidak ada komentar:
Posting Komentar