Rabu, 30 Maret 2016

Membaca Puisi



Membaca puisi termasuk pada kegiatan membaca nyaring untuk kepentingan seni. Ketika membaca puisi, si pembaca dituntut tidak hanya menyaringkan suaranya, tetapi juga perlu memerhatikan lafal, intonasi dan ekspresi. Tujuannya agar dapat membaca puisi dengan penuh perasaan sesuai dengan pesan dari puisi itu.

Ketika puisi dibacakan, suara harus terdengar keras. Latihan dengan melafalkan kata akan membantu melancarkan pengucapan kata. Selain melafalkan, juga harus berlatih membaca kalimat dengan intonasi yang tepat. Ada hal yang penting yang dapat dilakukan sebelum membaca puisi. Kamu boleh membubuhkan tanda jeda untuk memperjelas makna dan mengatur naik turunnya napas. 

Perhatikan contoh tanda jeda berikut :

/           = bacaan berhenti sebentar
//          = bacaan berhenti agak lama
/        = bacaan berhenti

Contoh puisi :

Alangkah elok warnamu/
Terbang diantara bunga – bunga/
Mencari madu//

Kadang kulihat engkau berayun/
Di tangkai dan daun – daun/
Atau berkejaran bersama kawanmu//

Kupu – kupu/
Alangkah senang aku melihatmu/
Dapatkah aku memiliki sayap indah/
Seperti sayapmu/

Karya Sigit B.K.





Referensi :

Warsidi, Edi dan Farika. 2008. Bahasa Indonesia Membuatku Cerdas. Bogor : PT Ghalia Indonesia Printing


Tidak ada komentar:

Posting Komentar