1.
Pengertian alinea / paragraf
Alinea / paragraf adalah bagian karangan yang terdiri atas
beberapa kalimat yang berkaitan secara utuh dan padu serta membentuk satu
kesatuan pikiran. Dalam pengertian
yang lebih umum, paragraf adalah rangkaian kalimat yang disusun secara
sistematis dan logis sehingga membentuk kesatuan pokok pembahasan. Sementara
itu, pengertian lain tentang paragraf adalah satuan bahasa yang mengandung ide
untuk mengungkapkan buah pikiran yang dapat berupa satu atau beberapa kalimat.
Ciri-ciri paragraf, diantaranya sebagai berikut ini:
• Yang
pertama kalimat pertamanya bertakuk/letaknya agak dalaman, ke dalam lima
ketukan spasi untuk jenis karangan yang biasa.
• Lalu yang
kedua paragraf memakai pikiran utama yang dinyatakan dalam kalimat topik.
• Yang ketiga
setiap paragraf memakai sebuah kalimat topik dan juga selebihnya merupakan
kalimat pengembang yang mempunyai fungsi menjelaskan, menguraikan ataupun
menerangkan pikiran utama yang terdapat dalam kalimat topik.
• Dan yang
keempat paragraf memakai pikiran penjelas yang dinyatakan dalam kalimat
penjelas. Kalimat tersebut berisi mengenai detail-detail kalimat topik.
Paragraf bukanlah kumpulan kalimat topik. Paragraf hanya berisikan satu kalimat
topik dan juga beberapa kalimat penjelas. Setiap kalimat penjelas berisi
mengenai detail yang sangat spesifik serta tidak mengulang pikiran penjelas
lainnya.
2.
Syarat paragraf yang baik
Sebuah pikiran tidak cukuk hanya
dituangkan dalam sebuah kalimat, tetapi perlu dikembangkan menjadi paragraf.
Paragraf yang baik adalah paragraf yang mampu menyampaikan pikiran dengan baik
pula. Karena itu, syarat paragraf yang baik adalah harus memiliki kesatuan,
kepaduan, ketuntasan, keruntutan, dan konsistensi penggunaan sudut pandang.
1.
Kesatuan Paragraf (Kesatuan Pikiran)
Untuk menjamin adanya kesatuan
paragraf, setiap paragraf hanya berisi satu ide pokok, satu topik/masalah.
2.
Kepaduan (koherensi)
Paragraf dikatakan padu jika
dibangun dengan kalimat-kalimat yang berhubungan logis. Hubungan
pikiran-pikiran yang ada dalam paragraf menghasilkan kejelasan struktur dan
makna paragraf. Hubungan kalimat tersebut menghasilkan paragraf yang satu padu,
utuh, dan kompak. Kepaduan ini dapat dibangun melalui repetisi (pengulangan)
kata kunci atau sinonim, kata ganti, kata transisi, dan bentuk paralel.
3.
Ketuntasan
Ketuntasan ialah kesempurnaan. Hal
ini dapat diwujudkan dengan:
a. klasifikasi yaitu pengelompokan
objek secara lengkap dan menyeluruh.
b. Ketuntasan bahasa yaitu
kesempurnaan membahas materi secara menyeluruh dan utuh.
4.
Konsistensi Sudut Pandang
Sudut Pandang adalah cara penulis
menempatkan diri dalam karangannya.
5.
Keruntutan
Keruntutan adalah penyusunan urutan
gagasan dalam karangan. Gagasan demi gagasan disajikan secara runtut bagaikan
air mengalir-tidak pernah putus.
3. Unsur –
unsur Alinea atau Paragraf
Paragraf memiliki beberapa unsur –
unsur pembangun paragraf, diantaranya adalah topik atau gagasan utama, kalimat
utama, kalimat penjelas, transisi, dan penegas. Di bawah ini adalah pembahasan
lengkap mengenai unsur – unsur pembangun paragraf.
1. Topik / gagasan
utama
Topik atau gagasan
utama adalah unsur yang paling penting karena unsur inilah yang menjadi jiwa
atau isi dari keseluruhan paragraf. Unsur – unsur ini biasanya berupa masalah
atau gagasan pengarang yang ingin disampaikan kepada para pembacanya.
Unsur ini juga yang
menjadi pembahasan di dalam sebuah paragraf. Jadi, kika ingin mengerti tentang
isi keseluruhan paragraf tersebut, temukanlah gagasan utamanya. Oleh karena
itu, sebelum menulis sebuah paragaraf tentukan terlebih dahulu topik atau
gagasan utamanya.
2. Kalimat utama
Unsur pembangun
paragraf yang kedua adalah kalimat utama. Kalimat ini adalah kalimat yang
mengandung gagasan utama yang diletakan secara tersirat. kalimat utama
merupakan sebuah kalimat yang bersifat umum. Hal ini dikarenakan agar bisa dikembangkan
kemabali dengan kalimat – kalimat penjelas.
Setiap paragraf
memiliki satu atau dua kalimat utama. Letaknya pun berbeda – beda, ada yang
diletakan di awal paragraf, akhir paragraf, tengah paragraf, dan awal dan akhir
paragraf.
Contoh:
Kalimat utama di awal
paragraf (Paragraf Deduktif)
Soto racikan bu Inah
sangat lezat dan nikmat. Kuahnya terasa sangat istimewa karena memakai kaldu
ayam. Tak seperti soto lainnya yang biasa menggunakan tulang ayam, soto bu Inah
menggunakan daging ayam yang sangat banyak. Soto bu Inah juga menggunakan mie
bihun buatan sendiri yang sangat enak. Dia juga selalu menambahkan sayuran di
dalam soto racikannya.
Kalimat utama di tengah
paragraf (Paragraf Ineratif)
Untuk mencapai
kebahagian membutuhkan uang. Agar terhindar dari penyakit juga membutuhkan
uang. Bahkan untuk mati pun membutuhkan uang. Oleh sebab itu, uang menjadi hal
yang sangat berharga pada saat ini. Tanpa uang kita tidak bisa membeli
kebutuhan hidup. Bahkan orang – orang rela melakukan perbuatan kejahatan untuk
mendapakan uang.
Kalimat utama di akhir
paragraf (Paragraf Induktif)
Tanaman kunyit bisa
digunakan sebagai tanaman obat, yaitu untuk menyembuhkan penyakit – penyakit
seperti tifus, mag, dan lain – lain. Selain sebagai tanaman obat, kunyit juga dipakai
sebagai penyedap rasa dalam makan. Makanan yang diberi campuran kunyit akan
memberikan kesan asam sehingga makanan menajadi nikmat dan lezat. Bahkan kunyit
juga diguanakan sebagai bahan pewarna alami yang tanpa efek samping. Kunyit
digunakan untuk memberikan warna kuning pada makanan atau tekstil. Oleh karena
itu, tanaman kunyit sangat bermanfaat bagi manusia.
Kalimat utama di awal
dan akhir paragraf (Paragraf Campuran)
Ikan arwana merupakan
ikan idola bagi para pecinta ikan hias. Ikan ini memiliki tubuh yang panjang
dan indah seperti naga. Tubuh tersebut memiliki sisik yang indah dan beraneka
ragam, ada yang berwarna merah, hitam, dan perak. Ikan ini bergerak dengan
sangat tenang dan anggun. Tetapi jika sudah melihat mangsanya, dia akan sangat
agresif. Kecantikan ikan ini tidak hanya terletak pada tubuhnya saja, tetapi
juga pada siripnya. Bagian ini akan mengibas dengan indahnya jika dia berenag.
Oleh karena itu, Banyak peghobi ikan hias yang mencintai ikan ini.
3. Kalimat pendukung
Kalimat pendukung
adalah kalimat yang mengandung gagasan – gagasan penjelas. Kalimat ini
berfungsi untuk menguatkan atau mendukung gagasan utama yang ada pada kalimat
utama dengan cara memberikan data berupa fakta, contoh, opini, dan lain – lain.
Kalimat – kalimat ini
harus saling terhubung secara koherence
atau padu, sehingga tercipta sebuah paragaraf yang baik dengan satu kesatuan
ide.
4. Transisi
Agar menjadi sebuah
paragraf yang padu, kalimat – kalimat di dalam paragraf disusun dengan
menggunakan transisi atau konjungsi. Ada dua macam konjungsi yang biasa
digunakan, yaitu konjungsi antar kalimat dan konjungsi intra kalimat.
Konjungsi intra kalimat
adalah kata sambung yang menghubungkan antara induk kalimat dan anak kalimat.
Contohnya adalah “dan”, “tetapi”, “karena”, “agar”, dan lain – lain.
Konjungsi antar kalimat
adalah konjungsi yang menghubungkan antara kalimat – kalimat yang ada di dalam
paragraf. Contohnya adalah “Lagi pula”, “Oleh karena itu”, “Terlebih lagi”,
“Namun”, “Disamping itu”, dan lain – lain.
5. Penegas
Unsur yang terakhir
adalah penegas. Unsur ini tidak terlalu penting di dalam sebuah pargraf karena
tidak semua paragraf memiliki penegas. Fungsi dari penegas ini adalah untuk
menambah daya tarik sebuah paragraf , menghindari kebosanan saat membacanya,
dan sebagai penegas atau pengulang gagasan utama.
4.
Macam
- macam Alinea / Paragraf
Ø
Paragraf Narasi adalah suatu
jenis paragraf yang menceritakan suatu kejadian atau suatu peristiwa
berdasarkan urutan waktu. Paragraf narasi terdiri dari narasi kejadian dan
narasi runtut cerita. Paragraf narasi kejadian yaitu paragraf yang menceritakan
suatu kejadian ataupun suatu peristiwa, sedangkan paragraf narasi runtut cerita
yaitu paragraf yang pola pengembangannya dimulai dari urutan tindakan ataupun
perbuatan yang menciptakan ataupun menghasilkan sesuatu.
Ø
Paragraf Eksposisi adalah suatu
paragraf yang bertujuan untuk memaparkan, menyampaikan informasi, mengajarkan,
menjelaskan dan juga menerangkan suatu topik kepada yang membacanya dengan
tujuan untuk memberikan informasi sehingga memperluas pengetahuan si pembaca.
Untuk memahami paragraph ini si pembaca harus melakukan proses berpikir dan
juga melibatkan pengetahuan.
Ø
Paragraf Agumentasi adalah suatu
jenis paragraf yang mengungkapkan ide, gagasan, ataupun pendapat penulis dengan
disertai bukti dan juga fakta (yang benar terjadi). Tujuannya yaitu supaya si
pembaca yakin bahwa ide, gagasan, dan pendapat tersebut adalah benar adanya dan
terbukti.
Ø
Paragraf persuasi adalah suatu
bentuk atau jenis karangan yang mempunyai tujuan membujuk pembaca supaya ingin
berbuat sesuatu sesuai dengan keinginan penulisnya. Supaya tujuannya bisa
tercapai, penulis harus mampu mengemukakan pembuktian dengan menggunakan data
dan juga fakta.
Referensi
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar