Minggu, 08 November 2015

Alinea

1.      Pengertian alinea / paragraf
Alinea / paragraf adalah bagian karangan yang terdiri atas beberapa kalimat yang berkaitan secara utuh dan padu serta membentuk satu kesatuan pikiran. Dalam pengertian yang lebih umum, paragraf adalah rangkaian kalimat yang disusun secara sistematis dan logis sehingga membentuk kesatuan pokok pembahasan. Sementara itu, pengertian lain tentang paragraf adalah satuan bahasa yang mengandung ide untuk mengungkapkan buah pikiran yang dapat berupa satu atau beberapa kalimat.

Ciri-ciri paragraf, diantaranya sebagai berikut ini:
•   Yang pertama kalimat pertamanya bertakuk/letaknya agak dalaman, ke dalam lima ketukan spasi untuk jenis karangan yang biasa.
•    Lalu yang kedua paragraf memakai pikiran utama yang dinyatakan dalam kalimat topik.
•   Yang ketiga setiap paragraf memakai sebuah kalimat topik dan juga selebihnya merupakan kalimat pengembang yang mempunyai fungsi menjelaskan, menguraikan ataupun menerangkan pikiran utama yang terdapat dalam kalimat topik.
•   Dan yang keempat paragraf memakai pikiran penjelas yang dinyatakan dalam kalimat penjelas. Kalimat tersebut berisi mengenai detail-detail kalimat topik. Paragraf bukanlah kumpulan kalimat topik. Paragraf hanya berisikan satu kalimat topik dan juga beberapa kalimat penjelas. Setiap kalimat penjelas berisi mengenai detail yang sangat spesifik serta tidak mengulang pikiran penjelas lainnya.



2.      Syarat paragraf yang baik

Sebuah pikiran tidak cukuk hanya dituangkan dalam sebuah kalimat, tetapi perlu dikembangkan menjadi paragraf. Paragraf yang baik adalah paragraf yang mampu menyampaikan pikiran dengan baik pula. Karena itu, syarat paragraf yang baik adalah harus memiliki kesatuan, kepaduan, ketuntasan, keruntutan, dan konsistensi penggunaan sudut pandang.

1.      Kesatuan Paragraf (Kesatuan Pikiran)
Untuk menjamin adanya kesatuan paragraf, setiap paragraf hanya berisi satu ide pokok, satu topik/masalah.

2.      Kepaduan (koherensi)
Paragraf dikatakan padu jika dibangun dengan kalimat-kalimat yang berhubungan logis. Hubungan pikiran-pikiran yang ada dalam paragraf menghasilkan kejelasan struktur dan makna paragraf. Hubungan kalimat tersebut menghasilkan paragraf yang satu padu, utuh, dan kompak. Kepaduan ini dapat dibangun melalui repetisi (pengulangan) kata kunci atau sinonim, kata ganti, kata transisi, dan bentuk paralel.

3.      Ketuntasan
Ketuntasan ialah kesempurnaan. Hal ini dapat diwujudkan dengan:

a. klasifikasi yaitu pengelompokan objek secara lengkap dan menyeluruh.

b. Ketuntasan bahasa yaitu kesempurnaan membahas materi secara menyeluruh dan utuh.


4.      Konsistensi Sudut Pandang
Sudut Pandang adalah cara penulis menempatkan diri dalam karangannya.


5.      Keruntutan
Keruntutan adalah penyusunan urutan gagasan dalam karangan. Gagasan demi gagasan disajikan secara runtut bagaikan air mengalir-tidak pernah putus.


3.      Unsur – unsur Alinea atau Paragraf

Paragraf memiliki beberapa unsur – unsur pembangun paragraf, diantaranya adalah topik atau gagasan utama, kalimat utama, kalimat penjelas, transisi, dan penegas. Di bawah ini adalah pembahasan lengkap mengenai unsur – unsur pembangun paragraf.

1. Topik / gagasan utama
Topik atau gagasan utama adalah unsur yang paling penting karena unsur inilah yang menjadi jiwa atau isi dari keseluruhan paragraf. Unsur – unsur ini biasanya berupa masalah atau gagasan pengarang yang ingin disampaikan kepada para pembacanya.
Unsur ini juga yang menjadi pembahasan di dalam sebuah paragraf. Jadi, kika ingin mengerti tentang isi keseluruhan paragraf tersebut, temukanlah gagasan utamanya. Oleh karena itu, sebelum menulis sebuah paragaraf tentukan terlebih dahulu topik atau gagasan utamanya.

2. Kalimat utama
Unsur pembangun paragraf yang kedua adalah kalimat utama. Kalimat ini adalah kalimat yang mengandung gagasan utama yang diletakan secara tersirat. kalimat utama merupakan sebuah kalimat yang bersifat umum. Hal ini dikarenakan agar bisa dikembangkan kemabali dengan kalimat – kalimat penjelas.
Setiap paragraf memiliki satu atau dua kalimat utama. Letaknya pun berbeda – beda, ada yang diletakan di awal paragraf, akhir paragraf, tengah paragraf, dan awal dan akhir paragraf.
Contoh:
Kalimat utama di awal paragraf (Paragraf Deduktif)
Soto racikan bu Inah sangat lezat dan nikmat. Kuahnya terasa sangat istimewa karena memakai kaldu ayam. Tak seperti soto lainnya yang biasa menggunakan tulang ayam, soto bu Inah menggunakan daging ayam yang sangat banyak. Soto bu Inah juga menggunakan mie bihun buatan sendiri yang sangat enak. Dia juga selalu menambahkan sayuran di dalam soto racikannya.

Kalimat utama di tengah paragraf (Paragraf Ineratif)
Untuk mencapai kebahagian membutuhkan uang. Agar terhindar dari penyakit juga membutuhkan uang. Bahkan untuk mati pun membutuhkan uang. Oleh sebab itu, uang menjadi hal yang sangat berharga pada saat ini. Tanpa uang kita tidak bisa membeli kebutuhan hidup. Bahkan orang – orang rela melakukan perbuatan kejahatan untuk mendapakan uang.
Kalimat utama di akhir paragraf (Paragraf Induktif)
Tanaman kunyit bisa digunakan sebagai tanaman obat, yaitu untuk menyembuhkan penyakit – penyakit seperti tifus, mag, dan lain – lain. Selain sebagai tanaman obat, kunyit juga dipakai sebagai penyedap rasa dalam makan. Makanan yang diberi campuran kunyit akan memberikan kesan asam sehingga makanan menajadi nikmat dan lezat. Bahkan kunyit juga diguanakan sebagai bahan pewarna alami yang tanpa efek samping. Kunyit digunakan untuk memberikan warna kuning pada makanan atau tekstil. Oleh karena itu, tanaman kunyit sangat bermanfaat bagi manusia.

Kalimat utama di awal dan akhir paragraf (Paragraf Campuran)
Ikan arwana merupakan ikan idola bagi para pecinta ikan hias. Ikan ini memiliki tubuh yang panjang dan indah seperti naga. Tubuh tersebut memiliki sisik yang indah dan beraneka ragam, ada yang berwarna merah, hitam, dan perak. Ikan ini bergerak dengan sangat tenang dan anggun. Tetapi jika sudah melihat mangsanya, dia akan sangat agresif. Kecantikan ikan ini tidak hanya terletak pada tubuhnya saja, tetapi juga pada siripnya. Bagian ini akan mengibas dengan indahnya jika dia berenag. Oleh karena itu, Banyak peghobi ikan hias yang mencintai ikan ini.

3. Kalimat pendukung
Kalimat pendukung adalah kalimat yang mengandung gagasan – gagasan penjelas. Kalimat ini berfungsi untuk menguatkan atau mendukung gagasan utama yang ada pada kalimat utama dengan cara memberikan data berupa fakta, contoh, opini, dan lain – lain.
Kalimat – kalimat ini harus saling terhubung secara  koherence atau padu, sehingga tercipta sebuah paragaraf yang baik dengan satu kesatuan ide.

4. Transisi
Agar menjadi sebuah paragraf yang padu, kalimat – kalimat di dalam paragraf disusun dengan menggunakan transisi atau konjungsi. Ada dua macam konjungsi yang biasa digunakan, yaitu konjungsi antar kalimat dan konjungsi intra kalimat.
Konjungsi intra kalimat adalah kata sambung yang menghubungkan antara induk kalimat dan anak kalimat. Contohnya adalah “dan”, “tetapi”, “karena”, “agar”, dan lain – lain.

Konjungsi antar kalimat adalah konjungsi yang menghubungkan antara kalimat – kalimat yang ada di dalam paragraf. Contohnya adalah “Lagi pula”, “Oleh karena itu”, “Terlebih lagi”, “Namun”, “Disamping itu”, dan lain – lain.

5. Penegas
Unsur yang terakhir adalah penegas. Unsur ini tidak terlalu penting di dalam sebuah pargraf karena tidak semua paragraf memiliki penegas. Fungsi dari penegas ini adalah untuk menambah daya tarik sebuah paragraf , menghindari kebosanan saat membacanya, dan sebagai penegas atau pengulang gagasan utama.


4.      Macam -  macam Alinea / Paragraf

Ø    Paragraf Narasi adalah suatu jenis paragraf yang menceritakan suatu kejadian atau suatu peristiwa berdasarkan urutan waktu. Paragraf narasi terdiri dari narasi kejadian dan narasi runtut cerita. Paragraf narasi kejadian yaitu paragraf yang menceritakan suatu kejadian ataupun suatu peristiwa, sedangkan paragraf narasi runtut cerita yaitu paragraf yang pola pengembangannya dimulai dari urutan tindakan ataupun perbuatan yang menciptakan ataupun menghasilkan sesuatu.

Ø    Paragraf Eksposisi adalah suatu paragraf yang bertujuan untuk memaparkan, menyampaikan informasi, mengajarkan, menjelaskan dan juga menerangkan suatu topik kepada yang membacanya dengan tujuan untuk memberikan informasi sehingga memperluas pengetahuan si pembaca. Untuk memahami paragraph ini si pembaca harus melakukan proses berpikir dan juga melibatkan pengetahuan.

Ø    Paragraf Agumentasi adalah suatu jenis paragraf yang mengungkapkan ide, gagasan, ataupun pendapat penulis dengan disertai bukti dan juga fakta (yang benar terjadi). Tujuannya yaitu supaya si pembaca yakin bahwa ide, gagasan, dan pendapat tersebut adalah benar adanya dan terbukti.

Ø    Paragraf persuasi adalah suatu bentuk atau jenis karangan yang mempunyai tujuan membujuk pembaca supaya ingin berbuat sesuatu sesuai dengan keinginan penulisnya. Supaya tujuannya bisa tercapai, penulis harus mampu mengemukakan pembuktian dengan menggunakan data dan juga fakta.



Referensi :




Tidak ada komentar:

Posting Komentar